INformasinasional.com-Pasaman Barat–Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pasaman Barat melakukan aksi damai di depan kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Pasaman Barat, Kamis (17/4/2025) siang. Mereka menyampaikan beberapa tuntutan terkait pemberantasan narkoba di Kabupaten Pasaman Barat.
Koordinator umum, Ridho Kurnia saat orasi menyampaikan bahwa BNN Pasaman Barat gagal dalam memberantas narkoba di Kabupaten Pasaman Barat.
“Di ketahui Pasaman Barat saat ini sudah masuk zona merah terkait narkoba, jadi selama ini BNN Pasaman Barat lamban dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Jadi selama ini apasaja kerjanya. Cuman hanya nengok nengok saja,” katanya.
Ia mengatakan mereka sangat kuwatir, penggunaan narkoba sangat berpengaruh di suatu daerah dan akan sangat berdampak negative baik bagi pengguna maupun warga setempat.
“Kita meminta kepala BNN Pasaman Barat betul-betul serius menangani narkoba di Pasaman Barat, kalau tidak mampu mundur dari kepala BNN Pasaman Barat,” tegasnya dalam berorasi.
Ia menyebutkan perlu diketahui penguna narkoba akan berdampak pada kesehatan fisik maupun kesehatan mental yang akan menghalang tujuan bangsa Indonesia khususnya di Pasaman Barat.
“Untuk itu, kita meminta BNN Pasaman Barat mengambil langkah kongret untuk pemberantasan narkoba di Pasaman Barat,” pintanya.
Sementara, Odi Eka Saputra Koordinator lapangan menyampaikan tiga tuntutan kepada BNN Pasaman Barat.
“Kami aliansi mahasiswa Pasaman Barat meminta BNN Pasaman Barat untuk mengevaluasi kinerja untuk membasmi permasalahan narkoba di Pasaman Barat. Kami meminta BNN Pasaman Barat mengambil langkah kongret terkait permasalah narkoba di Pasaman Barat. Kami minta BNN Sumatera Barat copot kepala BNN Pasaman Barat,” jelasnya.
Tidak berselang lama mahasiswa melakukan aksi kepala BNN Pasaman Barat, Rangga menemui masa aksi di kawal oleh kepolisian.
Menyikapi tuntutan mahasiswa itu, kepala BNN Pasaman Barat, Rangga mengucapak terimakasih kepada masyarakat melalui mahasiswa Pasaman Barat aksi yang telah menyampaikan tiga tuntutan yang benang merahnya adalah narkoba di Pasaman Barat dalam zona merah, Pasaman Barat untuk berbenah.
“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama, masyarakat menyampaikan aspirasi untuk kita gunakan sebagai bahan informasi kedepannya. Terkait tiga tuntutan mahasiswa menyatakan zona merah, ini tugas segera harus ditangani dengan baik,” katanya.
Ia mengatakan sebelumnya, pihaknya sudah melakukan penangan dan penangkapan peredaran narkoba diwilayah tugasnya.
“Kami sudah menyampaikan kepada rekan rekan wartawan dalam kegiatan akhir tahun, bahwasanya BNN Pasaman Barat sudah mengungkap 724 kg ganja dari berbagai kasus. ini adalah komitmen kita dalam pemberantasan narkoba di Pasaman Barat,” katanya.
Terlihat aksi demo mahasiswa itu, berjalan dengan aman dan damai, aksi mereka dikawal puluhan personil polisi dari polres Pasaman Barat.
Reporter: SYAFRIZAL