Meski namanya pemuja Setan, lucunya The Satanic Temple mengaku tak percaya akan adanya Setan. Salah satu pendeta di The Satanic Temple di Houston, Tommy Lavin mengatakan mereka sama seperti orang-orang pada umumnya. “Apakah pemuja setan meminum darah? Tidak. Apakah pemuja setan membunuh bayi di tengah malam? Tidak. Apakah pemuja setan memiliki pesta pora besar yang hebat? Kadang-kadang,” ujar Tommy tertawa. “Itu terserah orang-orang tertentu.”
Tommy, seorang eksekutif di bidang teknologi informasi berusia 48 tahun, bekerja sambilan sebagai pendeta di jemaat The Satanic Temple di Houston. Ia yang mengorganisir pameran tersebut.
Menurut Tommy, pemuja setan bahkan tidak percaya pada Setan. Bagi mereka, iblis hanya mewakili semangat ketidaksesuaian. “Menjadi pemuja setan bukanlah perjalanan yang mudah,” ujar Tommy. “Kamu mungkin akan dikucilkan. Anda tidak akan memiliki banyak teman.”
Di tempat kerja, Tommy menyimpan keyakinannya untuk dirinya sendiri. Rekan-rekannya tidak tahu bahwa mereka berbagi kantor dengan salah satu petinggi di The Satanic Temple.
Dilansir dari The Conversation, kuil Setan didirikan pada 2013 oleh dua orang teman yang menggunakan nama samaran Malcolm Jarry dan Lucien Greaves. Banyak anggota The Satanic Temple menggunakan nama samaran karena ancaman dan surat kebencian yang mereka terima.
Serangkaian aksi politik yang menyerukan kebebasan beragama itulah yang membawa kelompok itu ke mata publik. Mereka menuntut hak istimewa yang sama bagi pemuja setan yang diterima begitu saja oleh banyak orang Kristen, seperti mendirikan monumen keagamaan di properti pemerintah dan menggunakan rapat pemerintah untuk mempersembahkan doa sektarian.
Saat ini ada 24 cabang resmi grup di seluruh Amerika Utara dan Eropa, dengan keanggotaan mulai dari selusin hingga lebih dari 100 orang. Bab dapat ditemukan di kota-kota pesisir tetapi juga di Selatan dan Midwest. Texas adalah rumah bagi empat bab, lebih banyak dari negara bagian mana pun. Ada juga ribuan pendukung dengan keanggotaan individu atau di bab tidak resmi dengan nama seperti “Sahabat Kuil Setan, Arkansas.”
Di Amerika Serikat, selain The Satanic Temple kelompok pemuja Setan lainnya adalah Church of Satan. Keduanya sama-sama mengaku tak percaya terhadap setan apalagi menyembahnya. Kuil Setan dan Gereja Setan hanya menggunakan kata itu sebagai simbol untuk menolak otoritas tirani hingga mengkritisi ketidakadilan di dunia.(Tempo.co)